Jazirah Indonesia – Meski baru dibangun tahun 2022, kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tidore Kepulauan mulai rusak.
Amatan Jazirah Indonesia Senin, (6/1/2025), sejumlah keramik lantai maupun keramik dinding toilet nampak terlepas. Kantor yang berada di kelurahan Tomagoba, kecamatan Tidore ini mulai digunakan pada Januari 2024.
Selain keramik yang terlepas, nampak juga bekas rembesan air di dinding ruang kerja kepala Bapenda Kota Tidore. Tak hanya itu, dinding di bagian atas tempat wudhu juga nampak retak.
Hal itu juga diakui langsung Kepala Bapenda Kota Tidore Kepulauan, Mansur saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Menurutnya, kerusakan keramik lantai terjadi di toilet ruangannya dan juga di ruangan Sekretaris.
“Coba buka toilet itu. Tegel (keramik) semua sudah rontok di dinding dan di lantai. Karena takut jatuh kena orang, lebih baik kami copot yang lain (tegel dinding),” ungkap Mansur kepada wartawan.
Selain menunjukan kerusakan di toilet ruang kerjanya dan ruang sekretaris, ia juga menunjukan kerusakan di toilet umum.
Tak hanya itu, ia juga mengaku terdapat kebocoran disejumlah titik. Akibatnya saat hujan, air merembes ke dinding.
“Saya tidak tau siapa kontraktornya, coba konfirmasi ke PU (Dinas PUPR),” katanya.
Berdasarkan data LPSE Kota Tidore Kepulauan, kantor Bapenda dibangun menggunakan APBD 2022 dengan nilai kontrak Rp3.769.995.900. Proyek yang melekat di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Tidore tersebut dikerjakan oleh CV Mafututu Indah.
Direktur CV. Mafututu Indah, Wahab Do. Iji sendiri tidak menanggapi permintaan konfirmasi Jazirah Indonesia melalui pesan whatsApp.
Ketika ditanya soal informasi bahwa perusahaan miliknya digunakan oleh pihak lain untuk membangun kantor Bapenda, Wahab tidak juga menanggapi.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kota Tidore Kepulauan, Abdul Muis Husein saat dikonfirmasi belum memberi keterangan soal kondisi bangunan Bapenda saat ini.
“Ok nanti kita (saya) cek kabid cek dulu e,” kata Muis melalui pesan whatsap kepada Jazirah Indonesia, Senin (13/1/2025).
Tak berselang lama, melalui pesan whatsap, Muis kemudian meminta wartawan mengkonfirmasi langsung ke bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Tidore.
“Ngoni (kalian) di mana nanti coba ke bidang Cipta Karya,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Kota Tidore Rusdianto, ketika dikonfirmasi ikhwal pembangunan gedung Bapenda, mengaku tidak banyak tahu soal itu.
“Saya masuk (jadi Kabid) setelah proyek itu berjalan. Sebelumnya pak Jailani yang Kabid, jadi maaf saya tidak bisa jelaskan banyak,” kata Dul, sapaan Rusdianto.
Setahu dia, proyek tersebut memang memiliki temuan saat audit BPK. Namun, temuan itu telah diselesaikan pihak rekanan.
“Saya juga tidak tau kapan selesai masa pemeliharaan. Tapi kalau masa pemeliharaan itu sudah selesai, terus ada kerusakan maka pihak pengguna itu yang memperbaiki,” ucapnya.

Adapun Kepala Bapenda Kota Tidore, Mansur ketika dihubungi kembali soal kapan gedung Bapenda mulai ditempati, mantan kepala BPKAD Kota Tidore itu tak menanggapi pertanyaan wartawan.
Selain itu, ia juga tidak menanggapi pertanyaan wartawan terkait kapan kerusakan gedung Bapenda mulai nampak.
Informasi yang dihimpun Jazirah Indonesia, kantor Bapenda sebelumnya pernah mengalami kebocoran di bagian teras saat masih masa pemeliharaan bangunan. Hanya saja, kebocoran itu telah diperbaiki oleh rekanan. Bahkan perbaikan itu telah dilakukan dua kali.