Jazirah Indonesia – Pohon enau atau nama latin Arenga pinnata menyimpan banyak manfaat selain air niranya mengandung vitamin C untuk tubuh, buah dari pohon ini juga bisa dimanfaatkan menjadi gula aren/gula batu.
Seiring pesatnya industri pengolahan gula pasir, produksi gula aren yang tadinya sebatas olahan gula batu, kini dikembangkan lagi menjadi gula semut atau palm sugar melalui tahapan pengolahan yang lebih inovatif.
Kendati belum mampu menyaingi produksi gula pasir yang sudah mengakar di masyarakat, akan tetapi gula semut aren ini mampu mencuri perhatian konsumen di Indonesia hingga mancanegara.
Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku Utara, gula semut aren yang perpusat di desa Akekolano ini, rencananya akan diproduksi massal untuk kebutuhan pasar di Maluku Utara.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Disperindag yang dikepalai Yudhitya Wahab ini melakukan kegiatan pelatihan kepada para pengrajin gula aren di Maluku Utara.
Sebagai wujud dari rencana tersebut, Selasa (10/8/2021), Disperindag Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan kegiatan dimaksud yang berlangsung di aula gedung pertemuan Desa Akekolano Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan.
Kegiatan ini dihadiri para pengrajin gula aren desa setempat dan disaksikan langsung kepala desa Akekolano Nimrot Maliku.
Alasan Memilih Akelolano Sebagai Pusat Pelatihan dan Pengembangan Produk
Desa Akekolano Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, sebuah desa di daratan Oba dikenal menyimpan banyak sejarah. (Baca Juga: Menelusuri Jejak Mata Air yang Terlupkan).
Pemanfaatan air nira pohon enau oleh warga desa Akekolano sudah terjadi secara turun-temurun untuk pembuatan gula aren sampai saat ini. Itulah warga setempat dikenal memiliki kearifan lokal.
“Mengapa dipilih Akekolano sebagai pusat pelatihan, ini karena selain kearifan lokalnya, setelah dipelajari desa ini menyimpan banyak sejarahnya mulai dari berdiri sampai sekarang, pembuatan gula aren sudah turun temurun disini,” ungkap Ikram Sangadji, ketua panitia kegitan tersebut.
Selain itu kata pria sapaan akrab Iki Tedi ini, gula aren/gula batu hasil olahan para pengrajin di Akekolano berciri khas tersendiri dan memiliki kwalitas yang tak kalah dengan produk olahan gula aren para pengrajin lainnya di Maluku Utara yaitu mampu bertahan hingga setahun lebih lamanya.
“Para pengrajin gula aren yang hadir saat ini sangat anstusias sekali. Inshaa Allah kami akan mendampingi mereka untuk mewujudkan desa sentra gula semut aren,” tukasnya.
Terpisah, instruktur pelatihan gula semut/palm sugar, Ny.Hadijah Turuy menyampaikan, proses pengolahan gula aren terbilang cukup lama yakni 30 hari melalui beberapa tahapan.
Gula semut kata dia, bisa juga dibuat dari gula cetak namun mutu premium gula aren kristal hanya didapat melalui proses pengeringan nira pohon enau.
“Mutu gula semut dari nira ini malah jauh lebih bagus” kata Hadijah.
Lebih lanjut Hadijah menjelaskan, proses palm sugar atau gula semut aren ini sama halnya dengan gula aren yaitu nira disaring menggunakan kain kasa bersih guna mendapatkan hasil sempurna lalu kemudian dimasak diatas tungku api.
Hanya saja saat proses pemanasan, adonan yang dimasak tersebut terus diaduk secara berkala selama 3 jam serta api yang menjadi media masak juga harus diatur suhunya agar adonan tidak hangus sehingga mengurangi mutunya.
“Jika cairan aren ini mulai mengental, kita coba ambil sedikit saja lalu teteskan kedalam air, kalau terlihat seperti benang dan tidak putus itu artinya sudah bisa disebut gula, setelah itu adonan tersebut diangkat dan didinginkan sekitar 10 menit selanjutnya diaduk bisa menggunakan tangan atau alat bantu lainnya sampai terbentuk butiran – butiran kristal gula semut,” terangnya.
Proses selanjutnya tambah Hadijah, adonan yang telah mengkristal tadi dijemurkan dibawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering yang mumpuni.
“Di Indonesia sudah ada perusahaan yang memproduksi gula semut dari pohon enau seperti Arenga Indonesia, sebenarnya banyak manfaat palm sugar ini selain digunakan untuk bahan kue ada juga yang pabrik kopi yang menyandingkan gula kopi namun gulanya dari aren. Perlu dicatat bahwa untuk membuat gula semut aren ini yakni nira yang bermutu bagus,” pungkas Hadijah Turuy.
Penulis : A. Achmad Yono
Editor : A. Achmad Yono
Komentar