Dibalik Pembredelan Lapak Jojobo, Pemilik : Takut Dipecat, Kadisperindagkop Abaikan Surat Klarifikasi Saya

Jazirah Indonesia – Pemilik Rumah Makan (RM) Jojobo di kawasan Tugulufa membantah jika tempat kuliner miliknya menjual makanan dengan harga mahal saat penyelenggaraan Sail Tidore 2022 berlangsung.

Adalah Siti Endang, pemilik RM Jojobo yang ketika diwawancarai wartawan bahkan menuding Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep) asal tebang pilih dengan menutup sementara usaha kuliner miliknya itu.

“Isu yang beredar bahwa kami menjual makanan mahal saat Sail Tidore 2022 itu tidak benar. Saya meresponnya dengan melayangkan surat klarifikasi ke Disperindangkop UKM Tikep, tetapi malah tidak direspon,” bantah Siti Endang, Rabu (22/2/2023).

Kata Endang, jika disanksi karena menjual makanan dengan harga mahal atau melanggar aturan, harusnya sanksi itu juga diberikan kepada lapak kuliner lain karena di kawasan Tugulufa, bamyak lapak yang juga melanggar aturan.

“Tetapi kenapa hanya Jojobo yang disuruh kosongkan, sementara lapak lain juga melanggar aturan namun hanya diberi peringatan saja,” sesalnya.

Saking kesalnya, Siti Endang bahkan menyebut Kepala Dinas Perindagkop UKM Tikep, Saiful Latif seakan menutup mata dan turut serta membiarkan lebel yang berkembang di publik selama ini bahwa rumah makan kulinernya menjual makanan dengan harga mahal. 

“Kadis malah ibaratkan ke saya bahwa tempat kuliner ini seperti rumah kos, kalau pemiliknya sudah tidak mau jangan dipaksa. Dia juga bilang hanya ikuti perintah pimpinan, kalau tidak ikut maka dia dipecat. Saya sebenarnya waktu itu marah dan mau ungkap ini ke media, tetapi keluarga saya menahan. Saya juga sudah buat surat klarifikasi, tetapi kenapa tidak direspon, malah meminta saya kosongkan tempat ini,” ungkapnya bernada kecewa.

Siti menduga, latar belakang penutupan sementara lapak kuliner miliknya itu atas perintah oknum pejabat di Pemkot Tikep. 

“Saya mendengar info dari Walikota dan oknum pejabat di Perindagkop bahwa lapak ini dikosongkan dan diberikan ke kerabat dekat oknum pejabat itu. Setelah mendengar informasi itu, saya anggap ini sudah tidak wajar, kenapa tempat saya mau dikosongkan, sementara saya pakai aturan yang dibuat Pemkot,” bebernya.

Terpisah, Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen yang namanya disebut-sebut ikut memerintahkan agar lapak Jojobo dikosongkan dan diberikan ke kerabat dekatnya membantah gunjingan tersebut.

“Saya mau ambil lapak ini kasih orang dekat, ini kata siapa, saya tidak pernah bicara ini dimana-mana kalau ambil lapak ini untuk kasih ke kerabat saya,” bantahnya singkat. 

banner 1100x500

Komentar