oleh

Peningkatan Kegempaan di Gunung  Gamalama,  Warga Diimbau Waspada

Jazirah Indonesia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menghimbau kepada warga Kota Ternate untuk mengantisipasi ancaman Gunung Api Gamalama.

Himbauan ini dikeluarkan atas peningkatan Kegempaan Gunung Gamalama dengan status level Il (Waspada) tanggal 17 April 2024, Nomor 14/KM 05/BGL/2024, yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM dan laporan aktivitas Gunung Api Gamalama periode pengamatan 17 April 2024 pukul 00.00 – 24.00 Wit.

Dalam laporan tersebut, teramati cuaca berawan mendung angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat laut. Suhu udara 24-31) C dan kelembaban udara 76-83 persen. Gunung jelas, kabut 0-1 hingga kabut 0-1.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga lebat dan tinggi 20-100 meter di atas puncak kawah.

Data rekaman menunjukan sebanyak 117 kali Gempa Hembusan dengan durasi 6.94 – 17.2 detik, | kali Low Frekuensi dengan durasi 142.58 detik, 25 kali Gempa Vulkanik dalam dengan durasi 10.6 – 15.99 detik, | kali Gempa Tektonik Lokal dengan durasi 38.06 detik, 19 kali Gempa Tektonik Jauh dengan durasi 42.26 – 127.82 detik.

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental, yang dilakukan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM terjadi peningkatan aktivitas kegempaan hembusan dan vulkanik dalam yang signifikan serta keragaman terjadinya erupsi freatik. Tingkat aktivitas Gunung Gamalama saat ini masih berada pada level II (WASPADA).

Kepala Pelaksana Tugas BPBD Kota Ternate, Verry Hamdany Wolley mengatakan sehubungan dengan hal tersebut maka BPBD Kota Ternate menghimbau dan merekomendasikan hal-hal sebagai berikut.

Kepada para Camat dan Lurah agar meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait kepada masyarakat Kota Ternate di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari kawah utama di puncak Gunung Gamalama.

“Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di area aliran sungai yang berbulu di kawasan puncak Gamalama untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar dengan,” harap Verry.

Ia juga berharap agar warga tetap memantau perkembangan terkini aktivitas Gunung Gamalama melalui saluran terpercaya dan tidak terpengaruh dengan informasi yang menyesatkan.