Jazirah Indonesia – Sahril Helmi, wartawan Metro TV Biro Maluku Utara (Malut), korban hilang dalam insiden ledakan Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 Ternate ditemukan meninggal di pantai Tanjung Neraka, Sabang, Kabupaten Halmahera Selatan, pada hari Sabtu (8/2/2025).
Jenazah Sahril Helmi pertama kali ditemukan warga Desa Sabatang, kemudian dikonfirmasi oleh tim wartawan Halmahera Selatan, anggota Korem 152/Babullah, serta personel Polairud Bacan.
Ketua Tim Rombongan Wartawan Halmahera Selatan, Nandar, mengungkapkan setelah menerima informasi dari warga, tim gabungan segera menuju lokasi untuk mengevakuasi jenazah.
“Saat ditemukan, korban masih mengenakan kaus hitam seperti WAPENA (Wartawan Peduli Bencana) Maluku Utara, yang diberikan dalam kegiatan deklarasi WAPENA pada 15-17 Mei 2024 oleh BNPB di Maluku Utara,” ujar Nandar, Sabtu, 8 Februari 2025.
Sahril Helmi merupakan korban terakhir dalam insiden ledakan RIB milik Basarnas dan kini telah dibawa ke rumah duka Desa Bisui, Halmahera Selatan.
Sementara Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani mengatgakan, jenazah ditemukan pada hari ketujuh operasi SAR, setelah tim menerima laporan dari masyarakat pukul 10.25 WIT.
Lokasi penemuan Iwan berada pada koordinat 0°27’21.92″S / 127°41’31.34″E, atau sekitar 50 nautical mile (Nm) dengan radian 173° dari lokasi kejadian. Tim SAR Gabungan kemudian menindaklanjuti laporan tersebut.
Tim SAR Bacan bersama anggota Polairud segera bergerak ke lokasi menggunakan Searider milik Polairud.
Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Tim SAR gabungan yang lebih dulu mengevakuasi jenazah menggunakan speedboat penumpang menuju Pelabuhan Babang, Bacan.
Tim, kemudian mengawal speed boat tersebut hingga tiba di pelabuhan pada pukul 12.05 WIT.
Setelah tiba, jenazah langsung dibawa ke RSUD Labuha untuk proses identifikasi lebih lanjut. Jenazah diketahui bernama Sahril Helmi, korban terakhir yang masih dicari akibat insiden ledakan RIB 04 Ternate.
Iwan Ramdani menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan yang telah bekerja keras selama operasi pencarian, termasuk Basarnas, Polair Polda Maluku Utara, TNI AD, TNI AL, KPLP, BPBD, media cetak, elektronik, online, serta pihak keluarga.
“Hari ini merupakan hari terakhir pencarian. Alhamdulillah, antusias teman-teman media dan empati yang tinggi dari masyarakat Maluku Utara serta daerah lain di Indonesia sangat membantu. Semua turut berdoa agar korban bisa ditemukan,” jelas Iwan.
Dengan temuan ini, operasi SAR resmi dihentikan, sementara proses identifikasi dan serah terima jenazah kepada keluarga masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.