Jazirah Indonesia – Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran ratusan miliar untuk membangun Sekolah Rakyat (SR) di Provinsi Maluku Utara. Dua lokasi yang dipilih untuk sekolah ini yaitu Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dan Halmahera Barat (Halbar).
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda juga mengatakan, pembangunan infrastruktur sekolah rakyat di Halmahera Barat dan Halmahera Utara menggunakan dana APBN sebesar Rp 200 miliar, dengan fasilitas olahraga yang lengkap. “Soal sumber anggarannya, yang jelas berasal dari pemerintah pusat,” ujarnya menutup.
Lebih lanjut ia menyebutkan, saat ini setiap sekolah rakyat menampung 50 siswa, terdiri dari dua rombongan belajar (rombel) masing-masing berjumlah 25 siswa. Total ada tiga sekolah rakyat di Maluku Utara, yakni di gedung IPWL yang berlokasi di Desa Akekolano, Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Kalumata di Kota Ternate dan Halmahera Utara, dengan total siswa sebanyak 150 orang.
Di Kota Ternate, lokasi tepatnya yaitu Sekolah Rakyat (SR) Wasana Bahagia jenjang SMP, Kalumata, Kota Ternate. Saat melakukan peninjauan pada Rabu (16/7/2025), gubernur mengakui masih banyak fasilitas sekolah yang kurang.
“Fasilitas seperti ruang kelas, asrama, kamar mandi, serta alat kesehatan sudah memadai dan bersih. Saya juga sudah berbicara langsung dengan para siswa,” kata Gubernur Sherly dikutip dari Haliyora.id.
Namun, ia mengakui masih ada sejumlah kekurangan yang perlu segera dilengkapi. Di antaranya, laptop yang belum tiba serta kekurangan tenaga pengajar. Saat ini baru tersedia lima guru, padahal idealnya terdapat sebelas guru. “Saya sudah instruksikan agar pelajaran-pelajaran inti seperti matematika dan bahasa Inggris diprioritaskan terlebih dahulu,” kata Sherly.
Gubernur juga menyoroti pentingnya pengenalan lingkungan sekolah bagi para siswa, terutama karena mereka tinggal di asrama dan masih berada di jenjang SMP kelas satu. “Anak-anak juga didampingi langsung oleh pihak TNI selama tiga bulan pertama agar terbentuk disiplin. Saya lihat ada beberapa anak yang kondisi fisiknya kurang optimal, dan ini perlu jadi perhatian serius ke depan,” tegasnya.
Menurut Sherly, fasilitas sementara di sekolah rakyat Kalumata ini hanya akan digunakan hingga Juni 2026. Pada November 2025 mendatang, pembangunan gedung permanen akan dimulai di atas lahan seluas delapan hektar yang tersebar di dua lokasi yaitu Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Barat. “Fasilitas di sini hanya bersifat sementara, agar kegiatan belajar-mengajar bisa dimulai tahun ini,” jelasnya







