Jazirah Indonesia – Sebanyak 84 potensi cagar budaya di Kota Tidore telah didatakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Maluku.
Ini disampaikan Kepala Sub Bagian Umum Iwaulini dalam sambutannya pada FGD Penyusunan Masterplan Kawasan Soasio Lama yang berlangsung di Meeting Room Penginapan Visal, Kelurahan Gamtufkange Kota Tidore Kepulauan, Kamis (26/10/2023)
Iwaulini mengatakan, semenjak berdirinya Kantor Balai Kebudayaan dan Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara pada tahun 2009, sudah banyak pelestarian Cagar Budaya yang dilakukan di Kota Tidore Kepulauan.
“Kita punya mimpi yang besar, semenjak kantor berdiri dari tahun 2009, sudah banyak pelestarian yang kita lakukan di Kota Tidore Kepulauan”, katanya.it
“Itu ada sekitar 84 yang kita data untuk seluruh di Kota Tidore Kepulauan, namun semakin kesini, semakin berkembang,” ungkap Iwaluini.
Iwaluini juga mengatakan, di Kota Tidore Kepulauan Balai Pelestarian Bagar Budaya Maluku Utara banyak menemukan berbagai objek yang diduga cagar budaya.
Selain itu Kota Tidore sebagai tempat pertama dilakukannya pelestarian dengan struktur yaitu pemugaran pada Benteng Torre, Kota Tidore Kepulauan.
“Untuk itu melalui FGD ini, kami ingin berdiskusi lebih dalam lagi, meminta masukan dan saran dari SKPD terkait, Tokoh Masyarakat maupun Tokoh Adat untuk memberikan sumbangsih pemikiran, ide-ide gagasan untuk sama-sama memikirkan terkait pengembangan potensi Cagar Budaya di Kota Tidore, sehingga kita mempunyai tujuan yang sama,” harap Iwaluini.