Jazirah Indonesia – Sebanyak 162 perusahaan menunjukkan minat untuk merelokasi perusahaannya ke Indonesia.
Minat ratusan perusahaan tersebut, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai, Indonesia masih menjadi negara tujuan prioritas untuk berinvestasi oleh negara-negara lain.
Direktur Pengembangan Promosi Investasi BKPM Ricky Kusmayadi melalui webinar, Senin (1/11/2021) mengatakan, kementeriannya, dibantu Satuan Tugas (Satgas) Investasi yang dibentuk oleh Presiden.
Tugasnya, fokus pada pelayanan end-to-end bagi investor yang ingin melakukan relokasi atau ekspansi ke Indonesia.
Sekitar 162 perusahaan yang menyampaikan minatnya untuk melakukan relokasi dan diversifikasi investasi mereka ke Indonesia,” ungkap Ricky.
Rencana nilai investasi yang akan dibawa oleh 162 perusahaan tersebut kata Dia, mencapai US$84.179,40 miliar, dengan peliibatan tenaga kerja sebanyak 331.060 pekerja.
Ricky menyebut Secara sebanyak 23 perusahaan di antara total 162 perusahaan dikategorikan memiliki kepastian untuk melakukan relokasi dan diversifikasi di Indonesia.
Sementara nilai investasi yang direncanakan diungkapnya, sebesar US$8.127,9 miliar, dengan pelibatan tenaga kerja sebanyak 70.950 pekerja.
Ricky juga mengatakan, terdapat 25 dari total 162 perusahaan yang dikategorikan sudah memiliki niat untuk melakukan realokasi dan diversifikasi di Indonesia.
Untuk nilai investasi yang direncanakan seebsar US$35.551 miliar, dengan tenaga kerja sebanyak 103.680 pekerja.
kemudian, 114 perusahan dikategorikan potensial untuk melakukan relokasi dan diversifikasi, yang berasal dari berbagai sumber seperti media, kedutaan besar dan perwakilan resmi BKPM di luar negeri atau Indonesia Investment Promotion Center (IIPC).
Rencana nilai investasi potensial mereka adalah sebesar US$40.500 miliar dengan potensi 156.430 tenaga kerja terlibat.
Perusahaan yang akan atau sudah memiliki niat untuk berekspansi di Indonesia berasal dari Amerika Serikat (AS), Taiwan, Korea Selatan, China, Jepang, Hong-Kong, Belgia, Jerman, Swiss dan Belanda.
Soal perizinan penanaman modal pendekatannya kini sudah beralih dari pendekatan berbasis perizinan ke pendekatan berbasis risiko.
Dikatakan, termanifestasi dalam sistem perizinan online berbasis risiko atau Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA). Indonesia tahun ini mengejar target investasi sebesar Rp900 triliun, dengan nilai realisasi hingga September 2021 sudah mencapai Rp659,4 triliun atau 73,3 persen dari target.
Penulis : Nazirul
Editor : Nazirul
Komentar