Jazirah Indonesia – Program Pendidikan Setara Diploma Satu (D1) Bidang Pengolahan Logam disebut akan dibuka untuk mencipatakan SDM di Maluku Utara yang berdaya saing di bidang ini.
Program tersebut merupakan kerjasama antara perusahaan smelter nikel, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan mengatakan, pihaknya telah menyelenggarakan dan mengembangkan program Pendidikan Setara D1 Vokasi industri Berbasis Kompetensi.
Pada 2021 kata Dia, sebanyak 981 mahasiswa mengikuti pendidikan yang tersebar di 21 kabupaten atau kota di 11 Provinsi.
Pada 2022 lanjutnya, BPSDMI menargetkan sebanyak 1.100 mahasiswa mengikuti program ini.
“Salah satunya dilaksanakan bersama IWIP melalui kerja sama di bidang pengolahan logam dengan total peserta 96 mahasiswa,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis 24 Maret, dilansir kompas.com.
Ini disampaikan Arus Gunawan saat menghadiri penandatanganan kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan Vice President IWIP Kevin HE di Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara, Jumat (18/3/2022).
Dia merincikan, Program Pendidikan Setara D1 Vokasi Industri Berbasis Kompetensi tersebut terbagi menjadi tiga program studi, yakni Pengelasan, Kimia Mineral, dan Teknik Instalasi Listrik.
“Kami juga berkomitmen mendukung program vokasi yang link and match antara industri dengan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan sektor industri yang selama ini belum bisa terpenuhi,” katanya.
Sementara itu, Kevin HE mengatakan, sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, IWIP siap berkontribusi aktif dalam mendukung program Pendidikan Vokasi lndustri dan SDM dalam menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten.
“Dengan begitu, kita memiliki daya saing yang unggul di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara,” katanya.
Adapun penandatanganan perjanjian tersebut turut disaksikan Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Kemaritiman) Rasman Manafi.
Rasman mengatakan, pengembangan wilayah di Halmahera nantinya tidak hanya untuk sektor pertambangannya saja, tetapi juga untuk sektor perikanan dan maritim.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM industri kompeten tanpa adanya retraining oleh industri,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Rasman, program pendidikan tersebut diharapkan dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Komentar