Jazirah Indonesia – Kondisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dirincikan mengalami penurunan devisa hingga 85 akibat pandemi Covid-19.
Kemudian, lebih dari 500 ribu pelaku pariwisata serta 400 ribu pelaku ekonomi kreatif yang kehilangan lapangan kerja.
Hal itu membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terdesak mengajak dan menyiapkan sejumlah strategi untuk tindakan pemulihan.
“Kita tidak hanya harus bertahan, tapi kita juga harus mencari peluang dan jadi pemenang. Kita harus menyesuaikan diri untuk menciptakan peluang-peluang baru,” kata Sandiaga dalam webinar, Sabtu (24/7/2021).
Untuk para mahasiswa, Sandiaga mengajak untuk aktif menggerakkan perekonomian bangsa ke arah yang lebih baik di masa mendatang.
Mahasiswa ia ajak untuk terus mengasah keterampilan tidak hanya itu mereka juga diminta untuk memberikan inovasi dari keterampilan yang dimilikinya sebagai modal menjadi agen perubahan itu.
Mahasiswa diharapkan bisa menciptakan konten- konten kreatif sehingga bisa memberikan harapan satu sama lain melewati masa pandemi Covid-19 sebagai pemenang.
Konten- konten kreatif itu menurutnya akan mengembangkan ide-ide baru untuk bertahan, berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi yang bisa diterapkan untuk memperluas jangkauan bisnis atau usaha.
Strategi Pemulihan
Sandiaga memaparkan sejumlah strategi Kemenparekraf/Baparekraf untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi COVID-19.
Pertama adalah pembangunan infrastruktur di lima destinasi super prioritas. Kedua, penyiapan calender of event yang juga disebut Kalender Event Nusantara (KEN) dalam pola penyiapan 360 derajat.
Ketiga, upaya pemulihan tak bisa berjalan tanpa implementasi aspek kesehatan dan keselamatan di setiap destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif yang diperketat dan diperluas melalui sertifikasi CHSE.
Keempat, menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai lokomotif untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
“Di masa pandemi ini ternyata ada beberapa subsektor ekonomi kreatif yang mampu bertumbuh secara siginifikan akibat transformasi digital,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).
Mantan wakil Gubernur DKI ini menjelaskan, seluruh strategi tersebut akan diterapkan dengan mengusung budaya kerja 4as, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas, dan penerapan 3G, yaitu gercep, geber, dan gaspol.
“Hal tersebut perlu dilakukan, karena ada 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor ini dan dampak pandemi juga sudah dirasakan oleh masyarakat lebih dari 1,5 tahun,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kata Sandiaga, yang menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara turun 75 persen pada 2020 dengan pertumbuhan jumlah kunjungan wisman pada Januari 2021 turun sebesar 89 persen.
Keadaan demikian kata Dia sangat memengaruhi devisa yang turun hampir 80 persen, pertumbuhan ekonomi 2020 minus 2 persen, pertumbuhan ekonomi kreatif terkontraksi sampai minus 2,39 persen.
Kemenparekraf lanjutnya, terus berupaya menyelamatkan lapangan pekerjaan, menghadirkan kembali mata pencaharian dan penghasilan, serta bantuan-bantuan lain yang langsung diterima oleh masyarakat, seperti bantuan sosial, bantuan likuiditas, bantuan insentif untuk UMKM.
“Upaya mempercepat program penyaluran untuk pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar Rp 2,4 triliun sebagai bantuan pemulihan ekonomi nasional. Dibungkus dalam Kartu Pra Kerja, Bantuan Modal pemerintah untuk pelaku pariwisata, dan insentif,”ujar Sandiaga.
Oleh: Nazirul, Editor : Nazirul
Komentar