Jazirah Indonesia – Momentum HUT RI ke-78 yang diperingati Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara pada tahun ini merupakan HUT RI terakhir masa kepemimpinan Gubernur Abdul Ghani Kasuba dan Wakil Gubernur M. Al Yasin Ali.
Ini karena masa jabatan pasangan pemenang Pilgub Maluku Utara 2019 lalu itu akan segera berakhir.
Gubernur Ghani Kasuba usai upacara peringatan HUT RI ke-78 menyampaikan, meski tinggal beberapa bulan saja, namun komitmennya untuk mendorong Kota Madya Sofifi terlepas dari Kota Tidore Kepulauan masih menjadi semangatnya di sisa-sisa akhir masa jabatannya.
“Akhir kepemimpinan saya tahun ini, saya berupaya agar Sofifi segera jadi kota defenitif,” katanya kepada awak media di halaman Kantor Gubernur Maluku Utara, Kamis (17/8/2023).
Gubernur dua periode ini mengaku, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk Maluku Utara. Sebab fondasi pembangunan yang telah dibangun mantan Gubernur sebelumnya yakni Thaib Armain sudah diletakan. Makanya, dengan waktu yang singkat ini, ia tetap melanjutkan program yang telah dicanangkan itu.
“Saya berharap kedepan gubernur yang baru bisa melanjutkan apa yang telah dicanangkan dari awal,” harapnya.
Selain Kota Madya Sofifi, Gubernur Ghani juga menyatakan tekad buladnya untuk mendorong proyek Bandara Loleo di Tidore Kepulauan termasuk rencana pembangunan Jembatan Temadore (Ternate-Maitara-Tidore).
”Investornya sudah siap, Inshaa Allah setelah HUT RI, proses pembangunan sudah bisa dilaksanakan,” tandas Ghani.








![89 Pejabat Eselon III dan IV di lingkunagn Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dilantik, Senin, 22/11/2021 [foto istimewah]](https://jazirah.id/wp-content/uploads/2021/11/89-Pejabat-Eselon-III-dan-IV-di-lingkunagn-Pemerintah-Kota-Tidore-Kepulauan-dilantik-Senin-300x178.jpg)
![kegiatan Pendampingan Pendaftaran dan Promosi/Desiminasi Kekayaan Intelektual Tahun 2021 di Royal Resto Ternate, Jum’at (19/11/2021). [foto istimewah]](https://jazirah.id/wp-content/uploads/2021/11/11-3-300x178.jpg)

Komentar