Ekspor dan Impor Maluku Utara Melonjak Naik

Jazirah Indonesia – Kinerja ekspor dan impor Provinsi Maluku Utara sepanjang Januari–Oktober 2025 tercatat mengalami pertumbuhan yang signifikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor mencapai US$11.684,80 juta, atau tumbuh 37,82 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar US$8.478,34 juta. Sementara nilai impor tercatat US$5.185,47 juta, naik 50,52 persen dari US$3.445,04 juta pada tahun sebelumnya.

Menurut data BPS, komoditas dengan peningkatan nilai ekspor terbesar sepanjang Januari–Oktober 2025 adalah Besi dan Baja (HS 72), yang naik US$2.218,01 juta atau senilai US$7.512,38 juta, disusul Nikel (HS 75) sebesar US$3.570,34 juta, dan Bahan Kimia Anorganik (HS 28) sebesar US$467,36 juta.

Ketiganya berkontribusi hingga 98,85 persen dari total ekspor. Adapun negara tujuan utama tetap Tiongkok, dengan nilai ekspor mencapai US$11.122,26 juta.

Ekspor Maluku Utara yang dimuat melalui pelabuhan di provinsi lain mencapai US$344,75 juta atau 2,87 persen dari total ekspor. Pengiriman terbesar melalui Provinsi DKI Jakarta, yakni senilai US$332,32 juta atau 2,77 persen.

Pada sisi impor, Maluku Utara mencatat pertumbuhan signifikan. Nilai impor Oktober 2025 mencapai US$800,50 juta, atau naik 77,92 persen dibanding Oktober 2024 yang sebesar US$449,93 juta.

Golongan barang yang mengalami peningkatan nilai impor terbesar adalah Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) dengan kenaikan US$953,15 juta. Sementara golongan Garam, Belerang, Kapur (HS 25) mencatat kenaikan persentase tertinggi, yakni 133,02 persen.

Tiga negara pemasok terbesar selama Januari–Oktober 2025 adalah Tiongkok senilai US$3.784,70 juta (72,99 persen), Filipina sebesar US$451,31 juta (8,70 persen), dan Arab Saudi sebesar US$190,95 juta (3,68 persen).

Dengan pertumbuhan ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor, Maluku Utara mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$6.499,33 juta sepanjang Januari–Oktober 2025.

banner 1100x500