Jazirah Indonesia – Nampaknya pandemi Covid-19 masih memberikan tekanan yang signifikan pada keuangan sektor publik, membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali buka suara soal kebutuhan bimbingan IMF.
“Kami membutuhkan pengawasan dan bimbingan yang lebih besar dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengatasi masalah utang yang terus meningkat dan mengurangi tekanan yang meningkat,” ungkap Menkeu dikutip liputan6.com Senin, (12/4/2021).
Mantan Executive Director IMF ini mengharapkan Bank Dunia dan IMF terus memperkuat perannya sebagai mitra yang efektif bagi anggotanya.
Hal ini disampaikan karena dampak Covid-19 ditambah ketidakpastian global membuat defisit APBN melebar ke level 2,2-2,5% dari target yang ditetapkan sebesar 1,76%.
Sebelumnya, pada 27 Januari 2021 lalu, melalui rapat virtual bersama komisi XI DPR RI, Sri Mulyani juga menjelaskan saat tanggapan pertanyaan tentang mengapa utang Indonesia bertambah sebagaimana diberitakan tempo.co.
“Ini saya ingatkan kembali kenapa ada tambahan utang, karena defisit yang melebar, pertama untuk membantu rakyat, menangani Covid-19, dan membantu dunia usaha terutama UMKM,” Kata Menkeu kata Sri Mulyani.
Kendati itu, Sri Mulyani menyampaikan jika propsek pemulihan ekonomi semakin membaik seiring peluncuran vaksin dan dukungan kebijakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menurutnya, beberapa negara ekonomi diproyeksikan mengalami pertumbuhan positif, hanya saja ketidakseimbangan pemulihan global menyebabkan negara yang terpukul lebih keras memiliki proyeksi pertumbuhan yang jauh lebih rendah.
Oleh karenanya, Menkeu berharap Bank Dunia dan IMF dapat membimbing negara negara kearah pengelolaan utang, meningkatkan akses ke arah vaksin dan menerapkan strategi pemulihan pertumbuhan.
Harapan itu disampaikan Sri Mulyani secara daring pada forum tingkat Menteri dari Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk pembangunan konsensus antar pemerintah tentang isu-isu pembangunan yakni Komite Pembangunan/Development Commitee (DC) World Bank Spring Meeting 2021, Senin (12/4/2021).
Menkeu juga merespon baik usulan pembangunan yang tangguh dan inklusif sebagai kerangka komprehensif untuk mengintegrasikan pertimbangan pembangunan dan penanggulangan perubahan iklim.
“Saya ingin menggarisbawahi harapan saya agar Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional dapat melanjutkan dan memperkuat peran pentingnya sebagai mitra yang dapat diandalkan dan mitra pembangunan yang efektif bagi negara-negara anggotanya di saat dibutuhkan,” Katanya.
Penulis : Nazir
Editor : Nazir
Komentar