Jazirah Indonesia – Ada beberapa alasan belakangan yang mendasari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menangkap Gubernur Papua, Lukas Enembe.
KPK belakangan telah melakukan pemanggilan, namun Lukas Enembe (LE) belum memenuhi panggilan tersebut karena beralasan sakit, namun Lukas akhirnya ditangkap KPK di Jayapura, Papua, Selasa (10/1/2023).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan, terkait kondisi kesehatan Enembe yang telah disampaikan oleh tim penasehat hukumnya. KPK, kata dia, tidak serta merta percaya begitu saja.
Kemudian lanjutnya, soal permintaan tim penasihat hukum agar Enembe diizinkan berobat di Singapura.
“Kami juga memiliki penilaian terhadap tersangka ini yang sekalipun penasihat hukumnya telah menyampaikan terkait keadaan dari tersangka ini,” kata Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Dia mengatakan, dengan alasan sakit dan bahkan kemudian berkirim surat secara dokumen tentang kesehatan dari tersangka LE itu tidak serta merta membuat pihaknya percaya begitu saja.
Kemudian soal memenuhi permintaan dari penasihat hukum tersangka LE misalnya untuk segera berobat ke Singapura,” tambahnya.
Tim penyidik KPK lalu menemui Enembe di kediamannya di Kota Jayapura, Papua dalam rangka pemeriksaan kasus.
Selain itu, tim yang terdiri atas dokter KPK dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu juga menemui Enembe untuk pemeriksaan kesehatan.
“Olehnya kami melakukan pemeriksaan langsung di Papua sebagai ketentuan Pasal 113 KUHAP, “ tandasnya.
Ali Fikri menjelaskan, pihaknya ingin tegaskan bahwa Pasal 113 KUHAP itu memberikan ruang bagi penyidik untuk bisa melakukan pemeriksaan secara langsung di tempat kediaman tersangka sehingga tidak ada pelanggaran terhadap proses-proses dimaksud.
Selain argument tersebut, KPK juga menyoroti kehadiran Enembe yang meresmikan Kantor Gubernur Papua beberapa hari lalu.
Diketahui pada akhir pekan lalu, Enembe terlihat sehat dan bugar saat meresmika beberapa kantor pemerintahan daerahnya.
“Ternyata tersangka LE ini muncul di ruang publik untuk meresmikan beberapa proyek di pemerintahan Provinsi Papua. Tentu kan kami sayangkan informasi dan data yang disampaikan oleh penasihat hukum,” kata Fikri.
Olehnya lanjut Fikri, pihaknya ikuti betul bagaimana kemudian pemberitaan ini muncul termasuk faktual yang ada terhadap keberadaan dari tersangka LE.,
Sementara, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, upaya penangkapan sebagai antisipasi dari tim penyidikanya atas informasi bahwa Lukas Enembe akan melarikan diri ke luar negeri.
Dijelaskan Firli, pihaknya memang mendapat informasi demikian, bahwa LEakan ke Mamit, Tolikara melalui Bandar Udara (Bandara) Sentani.
“KPK mendapatkan informasi tersangka LE (Lukas Enembe) akan ke Mamit, Tolikara melalui Bandar Udara (Bandara) Sentani. Bisa jadi cara tersangka LE akan (kabur) meninggalkan Indonesia,” kata Firli.
Olehnya lanjut Firli timnya meminta bantuan Polda Papua, dan Korps Brimob. Bahkan KPK kata Firli, juga mengabari Kepala BIN Daerah untuk ‘menghalangi’ LE.
“KPK menghubungi Wakapolda, Dansat Brimob, dan Kabinda untuk membantu upaya penangkapan terhadap tersangka LE di Bandara Sentani, karena yang bersangkutan akan keluar Jayapura,” kata Filri.







![Ilustrasi pasukan gabungan TNI dan Polsi saat tiba di Ilaga, Kabupaten Puncak, Sabtu pagi (1-5-2021). [Antara.HO-Humas Satgas Nemangkawi]](https://jazirah.id/wp-content/uploads/2022/02/Ilustrasi-pasukan-gabungan-TNI-dan-Polsi-saat-tiba-di-Ilaga-Kabupaten-Puncak-Sabtu-pagi-1-5-2021.-Antara.HO-Humas-Satgas-Nemangkawi-300x178.webp)
![Bandara Soekarno-Hatta disiapkan kolaborasi memperkenalkan kerajinan dan budaya kepada para delegasi G20 [pict. lioutan6.com]](https://jazirah.id/wp-content/uploads/2022/02/Bandara-Soekarno-Hatta-disiapkan-kolaborasi-memperkenalkan-kerajinan-dan-budaya-kepada-para-delegasi-G20-pict.-lioutan6.com_-300x178.jpg)

![Ketua PA GMNI HAL-TIM, Mardedi Totomo [foto. Wahono. Jazirah Indonesia]](https://jazirah.id/wp-content/uploads/2022/02/Ketua-PA-GMNI-HAL-TIM-Mardedi-Totomo-foto.-Wahono.-Jazirah-Indonesia-300x178.jpg)
Komentar