Angka Pengangguran Tertinggi di Malut, Ternate Urutan Pertama, Terendah Halsel

Jazirah Indonesia – Total penduduk Kota Ternate, Maluku Utara per tahun 2023 tercatat sebanyak 204,92 ribu jiwa. Jumlah ini menurun dibanding tahun 2022 sebanyak 206.745 jiwa. Meski begitu angka ini belum terhitung untuk enam bulan terakhir 2024.

Secara nominalnya dibandingkan dengan wilayah lain se-provinsi Maluku Utara, Kota Ternate berada di urutan kedua dibandingkan dengan 10  kabupaten/kota lainnya, sementara jika dilihat menurut pulau, Kota Ternate ada di urutan lima.

banner 1200x520

Mayoritas penduduk di wilayah ini atau sekitar 67,32 persen merupakan penduduk usia produktif yakni dengan usia 15-59 tahun berjumlah 137,94 ribu. Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 lalu, jumlahnya mencapai 137,94 ribu. Lainnya rentang usia 0-14 tahun (anak-anak) sekitar 25,82 persen dan 6,87 persen sisanya adalah kelompok usia lanjut dengan usia lebih dari 60 tahun. (Data BPS Maluku Utara)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Ternate mencapai 6,62 persen pada 2023. Angka ini bertambah 0,85 persen dibandingkan Desember 2022 yang tercatat 5,77 persen. Sementara, jika dibandingkan dengan Desember 2021, angkanya naik 0,92 persen.

Sejak 2008, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Ternate menunjukkan tren pengurangan dari sisi jumlah. Sementara untuk kondisi empat tahun pasca pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu, juga diikuti dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) naik di Kota Ternate.

Naiknya tingkat pengangguran terbuka (TPT) tak terlepas dari data jumlah angkatan kerja di wilayah ini. Jumlah angkatan kerja di Kota Ternate dalam tiga tahun terakhir menurun. Secara historis, tahun 2021 tercatat 111,01 ribu pekerja, pada 2022 kemudian meningkat menjadi 111,88 ribu pekerja dan untuk 2023 tercatat sebanyak 95.287 pekerja.

Sedangkan untuk jumlah penduduk yang bekerja, Jumlah pekerja di Kota Ternate mengalami tren kenaikan dalam 14 tahun terakhir. Namun sebaliknya, kondisi pasca covid dalam empat tahun terakhir, jumlah pekerja dalam tren turun. Tercatat pada tahun 2021 jumlah pekerja sebanyak 104,69 ribu pekerja kemudian jumlahnya turun sebanyak -16,45 ribu pekerja menjadi 88.983 pekerja pada tahun 2023.

Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Ternate tidak terkait langsung dengan pertumbuhan ekonomi yang anjlok di tahun 2023. Perekonomian di wilayah ini pada 2023 lalu tercatat lima persen. Sebelumnya pada 2022 pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota ini tercatat 5,32 persen.

Berikut ini lima kabupaten/kota dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari urutan yang terbesar di Provinsi Maluku Utara pada 2023

  • Kota Ternate 6,62 persen
  • Kabupaten Halmahera Utara (Halut) 6,53 persen
  • Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) 4,66 persen
  • Kabupaten Pulau Morotai 4,56 persen
  • Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) 3,95 persen

Berikut ini lima kabupaten/kota dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari urutan yang terkecil pada 2023

  • Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) 2,44 persen
  • Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) 2,67 persen
  • Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab) 3,15 persen
  • Kota Tidore Kepulauan (Tikep) 3,52 persen
  • Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) 3,77 persen

Di Kota Ternate, Walikota M. Tauhid Soleman menuturkan, jika dilihat secara umum tingkat pengangguran terbuka di Ternate terbilang masih tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.

“Pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi, kesempatan kerja yang masih rendah, pendayagunaan tenaga kerja yang rendah dan produktivitas tenaga kerja yang relatif masih rendah,” sebut Tauhid, saat membuka kegiatan Job Fair, Rabu (24/7/2024).

Menurut Tauhid, untuk menekan jumlah pengangguran di Kota Ternate, maka dibutuhkan partisipasi pemerintah dan dunia usaha dalam menyediakan lapangan pekerjaan, 

Tauhid berharap Job Fair ini merupakan indikator geliat pertumbuhan ekonomi di sektor usaha swasta dan merupakan tumpuan penyerapan tenaga kerja, walaupun di tahun sebelumnya mengalami ketidakmampuan dalam penyerapan tenaga kerja. “Pemerintah Kota Ternate tetap memfasilitasi dan berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif dan berpihak pada sektor swasta yang banyak menyerap tenaga kerja,” ujar Tauhid.