Jazirah Indonesia – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terus berupaya mendukung program prioritas Pemerintah Pusat, salah satunya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Untuk mempercepat pelaksanaan program tersebut, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Taher Husain, yang juga selaku Ketua Satgas Percepatan Program MBG Kota Tidore Kepulauan, bersama sejumlah OPD terkait mengikuti Rapat Koordinasi Asistensi Percepatan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) melalui Zoom Meeting yang digelar di Ruang Rapat Sekda, Kamis (30/10/2025).
Dalam laporannya, Taher Husain menyampaikan bahwa Kota Tidore Kepulauan mengusulkan tujuh titik dapur SPPG untuk wilayah Terpencil, Terdepan, dan Terluar (3T) yang tersebar di tiga kecamatan, yakni tiga titik di Kecamatan Oba Selatan, dua titik di Pulau Mare, satu titik di Pulau Maitara, dan satu titik di Dusun Talaga Puncak.
“Dari tujuh usulan SPPG tersebut, baru dua yang mendapat persetujuan, yaitu di Pulau Maitara dan Talaga Puncak. Untuk sementara, Kota Tidore Kepulauan sudah bisa menginput investornya di Pulau Maitara. Sedangkan untuk Talaga Puncak, ada tiga investor yang sudah kami tawarkan dan masih dalam tahap pertimbangan,” ungkap Taher.
Ketua Satgas MBG ini menambahkan, investor yang berminat di Talaga Puncak masih melakukan kajian teknis mengingat kondisi geografis wilayah yang cukup terjal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses pengangkutan bahan bangunan dan logistik pembangunan dapur gizi, namun pihaknya tetap mengupayakan solusi terbaik agar program dapat terealisasi.
“Sementara untuk lima titik SPPG lainnya, kami telah mendapatkan bocoran bahwa akan diupayakan pada SK tahap II. Kami sudah menyiapkan seluruh dokumen pendukung dan terus berkoordinasi dengan investor. Tim kami juga sedang mempersiapkan survei lapangan untuk mengantisipasi segala kebutuhan teknis. Target kami, semua proses sudah rampung pada Desember mendatang,” tambah Taher.
Melalui partisipasi aktif dalam program nasional ini, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan menunjukkan komitmen kuat untuk mempercepat peningkatan gizi masyarakat dan ketahanan pangan daerah, khususnya di wilayah kepulauan dan kawasan 3T.







