Jazirah Indonesia – Kedutaan Besar China di Indonesia menyatakan Cina terus menjaga komunkasi dengan Indonesia menuyusul bentrok di PT PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
“China akan terus menjaga komunikasi yang erat dengan pihak Indonesia dan mempromosikan penyelesaian yang sah dan tepat untuk insiden ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin. dilansir Newsweek.
Juru Bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah menuturkan, saat ini pemerintah tengah melakukan penegakan hukum atas insiden tersebut.
“Saat sekarang kita juga menyampaikan langkah yang dilakukan pemerintah untuk penegakan hukum dan lainnya. Dan itu sudah dimaklumi dan diikuti oleh pihak Tiongkok,” kata Teuku Faizasyah Kamis (19/1/2023).
Faiza menuturkan, sejak kasus terjadi, pemerintah Indonesia sudah melakukan pembicaraan antara perwakilan Kemenlu di Beijing dengan pihak Kementerian Luar Negeri China.
Sebelumnya, bentrokan antara tenaga kerja asing (TKA) asal China dan tenaga kerja Indonesia (TKI) terakhir pecah di area di area pabrik smelter PT GNI), pada Sabtu (14/1/2023) malam.
Dua pekerja, yaitu XE (30) TKA China dan MS (19) TKI asal Parepare, meninggal dunia dalam peristiwa nahas itu. Polisi mengatakan telah menangkap 71 orang terkait insiden itu, dengan 17 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Bentrokan yang terjadi di Morowali itu dinilai merupakan akumulasi dari kekecewaan pekerja asli Indonesia terhadap hak-hak mereka dan kelonggaran pemerintah terhadap TKA.
Diketahui, pabrik peleburan nikel PT GNI, yang memiliki kapasitas tahunan 1,8 juta ton, diluncurkan pada akhir 2021 sebagai proyek senilai 2,7 miliar dolar AS.
Pulau Sulawesi, sebelah timur Kalimantan, adalah pusat nikel Indonesia. Mineral tersebut digunakan dalam produksi baterai kendaraan listrik, salah satu industri hijau yang didominasi China.
Protes seperti yang terjadi di PT GNI terjadi secara sporadis dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar terkait keselamatan kerja dan kompensasi.
Sementara itu Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan PT GNI tidak memberikan akses kepada pejabatnya yang pergi ke sana untuk menyelidiki setelah kebakaran menewaskan dua karyawan Indonesia pada bulan Desember.
“PT GNI terlalu ketat dan tidak kooperatif. Jika mereka transparan, kami bisa memberikan pemahaman kepada para pekerja,” kata keterangan resmi, dilansir Radio Free Asia.






![Penyerahan dokumen nota keuanagan oleh Walikta Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim ke Ketua DPRD Kota Tidore, Achmad Ishak [foto.istimewah]](https://jazirah.id/wp-content/uploads/2021/11/11-300x178.jpg)
![Ketua KPK Firli Bahuri. [Instagram-@official.kpk]](https://jazirah.id/wp-content/uploads/2021/11/2-300x178.jpg)



Komentar