Jazirah Indonesia – Buku “Tokoh Inspiratif Jazirah Raja-Raja, Kisah Menentang Kolonialisme” karya Rusli Saraha, penerbit Tanah Air Beta Jogjakarta, akan diluncurkan akhir tahun ini (2022).
Meski dengan kesempatan yang minim, di sela-sela menjalankan aktifitas pengawasan tahapan pemilu, mantan jurnalis media ini berhasil menyelesaikan buku keduanya setelah buku pertama “Notes From Ternate, Catatan Pengawasan Pemilu 2020” diterbitkan pada Juni 2021 lalu.
Sosok Nuku melalui tulisan Rusli “Jejak Kaliber Prins Rebel” yang terpublikasi di beberapa media pada momen Haul Nuku di November 2019 terus menginspirasi, membuat Uci sapaan Rusli Saraha terus menggali biografi para tokoh inspiratif jazirah raja-raja dan membuahkan buku ini.
Jazirah raja-raja dideskripsikan menyimpan catatan silam yang tumbuh bersama dinamika perjuangan rakyat di nusantara.
Banyak tokoh hadir menumpahkan jejak juang, teguh menjaga martabat dan hak-hak rakyat serta konsisten berada di garda muka dalam melawan praktik imperialisme – kolonialisme.
Karena itu, buku ini mengurai jejak 21 tokoh jazirah raja-raja yang hidup dan berjuang di abad ke-XIV – XX. Mulai dari Kolano Sida Arif Malamo yang menuntut jalan persekutuan damai Moti Verbond 1322 hingga Zainail Abidin Alting Syah.
Sultan Tidore juga ketengahkan sebagai penopang republik yang juga merupakan gubernur pertama Irian Barat. Kemudian jejak yang melegenda seperti Babullah dan Nuku Amiruddin Syah.
Selain itu, jejak tokoh perempuan seperti Raihana Nukila, Geboca dan Fatimah Prinses van Kasiruta juga diangkat .
Sosok Al-Mansur, Bayan Sirullah, Khaitun Jamil, Katarabumi, Kapita Ali, Saifuddin, Jamaluddin, Tuan guru Abdullah Bin Qadhi Abdussalam, Muhammad Arif Billah dan Muhammad Zainal Abidin, jejak mereka dipandang inspiratif dan menggetarkan.
Komentar