oleh

Maitara Utara Termasuk Lima Desa Penerima Penghargaan Budaya

Jazirah Indonesia – Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjen) Kebudayaan, Kementerian  Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) memberikan penghargaan Desa Budaya kepada lima desa.

Penghargaan ini merupakan bentuk dukungan sekaligus apresiasi pemerintah terhadap gerak pemajuan kebudayaan di tingkat desa.

banner 1200x500

Lima desa penerima penghargaan Desa Budaya itu yakni Desa Maitara Utara, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara Pulau; Desa Tandeallo, Majene, Sulawesi Barat Desa Tandeallo; Desa Pedalaman, Sanggau, Kalimantan Barat; Desa Mulyasari, Karawang, Jawa Barat; dan Desa Tanjung Mas, Aceh.

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, lima desa penerima pengahrgaan dinilai telah menjalankan berbagai program pemajuan kebudayaan melalui potensi yang ada di masing-masing desa.

Pemajuan kebudayaan ini kata Hilmar, merupakan platform kerja bersama membangun desa mandiri melalui peningkatan ketahanan budaya dan kontribusi budaya desa di tengah peradaban dunia, yang difasilitasi oleh Kemdikbudristek.

Hilmar menjelaskan, desa merupakan akar atau asal identitas budaya Indonesia. Karena itu, desa dipandang sebagai sumber segala potensi budaya yang dimiliki Indonesia.

“Kebudayaan itu adanya di mana, adanya di desa, bukan di ibu kota provinsi bukan di kabupaten bukan di tingkat nasional. Itulah energi sesungguhnya dari kebudayaan kita”, ujar Hilmar dalam acara penyerahan penghargaan di Jakarta, Jumat (17/12/2021).

Olehnya kata Dia, sudah sewajarnya kalau upaya memajukan kebudayaan itu dimulai dari desa.

Program-program pemajuan kebudayaan yang telah dilakukan desa Kata Hilman, ditambah penghargaan dari pemerintah dapat memacu pertumbuhan desa-desa tersebut.

Proses itu dimaksudkan juga untuk dapat membuka akses informasi, akses jaringan dan pasar bagi masyarakat desa.

Selain itu, program ini juga bertujuan sebagai wadah ekspresi serta membuka ruang-ruang budaya yang selama ini sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Desa.

“Indonesia adalah negeri dengan keanekaragaman hayati yang termasuk paling tinggi di dunia, dan pada saat bersamaan adalah negeri dengan keanekaragaman budaya yang juga termasuk paling tinggi di dunia. Dan jika dipertemukan ini potensinya luar biasa,” imbuhnya lagi.

Program Pemajuan Kebudayaan Desa tahun 2021 telah dimulai Kemdikbud sejak pertengahan tahun lalu.

Program ini meliputi tiga tahapan kegiatan, yaitu Temukenali Potensi (Juni-Juli), Pengembangan (Agustus-September) serta Pemanfaatan potensi yang ad (Oktober-November).

Program Pemajuan Kebudayaan tahun ini diikuti oleh 359 desa yang tersebar di 33 Provinsi meliputi 193 Kabupaten.

Kemdikbudristek mencatat, adanya 3.349 data potensi budaya yang terdiri dari warisan budaya baik benda maupun tak benda, potensi alam, manusia, serta berbagai permasalahan yang dihadapi 320 desa.

Namun pada akhirnya lima desa-lah yang terpilih sebagai penerima penghargaan tahun ini.

Potensi Desa Maitara Utara Sebagai Penerima Penghargaan Budaya

Desa Maitara Utara, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara secara visual adalah pulau yang telah diabadikan dalam uang Rp 1000 ini memiliki sejarah yang panjang, termasuk kontak dengan budaya Portugis yang masuk ke Ternate di abad ke-16.

Pulau ini dikenal dengan keindahan alamnya. Sayangnya, selama ini potensi budaya lokal yang kaya selama ini kurang dimanfaatkan.

Melalui Program Pemajuan Kebudayaan Desa, Desa Maitara Utara mulai bergerak untuk menggali dan memajukan potensi budaya yang nyaris hilang.

Selain mengingatkan kembali suara rababu, suling, okulele, genderang tifa dan gemulai tangan penari yang dulu selalu mewarnai keseharian kehidupan mereka.

Proses temukenali mengangkat tradisi Ito Oti, ritual Oti Domo, dan ritual Dorora Kie se Gam atau zikir bersama sebagai bentuk kepasrahan dan pemujaan kepada Yang Kuasa.

Gerak perubahan agar generasi muda lebih mencintai budaya dan bangga sebagai orang Maitara terlihat setelah diadakan workshop Musik dan tari Tradisi Maitara Utara 2021.

Keberlanjutan perubahan dipastikan melalui dukungan pemerintah desa yang diwujudkan dalam Perdes untuk menganggarkan dana pengembangan kebudayaan desa.

Antusiasme warga semakin tinggi ketika berhasil mendapatkan dukungan penuh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Tidore Kepulauan untuk pengembangan budaya Desa Maitara.

Festival Maitara Tododara menginspirasi 3 (desa) yang lain yang ada di pulau Maitara untuk kembali menemukenali potensi budaya desa mereka.

Komentar